Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

India Fokuskan Pemulihan Jammu dan Kashmir Pasca Militan Serangan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 19 September 2025 |15:08 WIB
India Fokuskan Pemulihan Jammu dan Kashmir Pasca Militan Serangan
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Serangan militan pada April 2025 di Pahalgam, mengejutkan dan mengguncang India. Serangan yang menewaskan 26 orang, Sebagian besar turis, memberikan dampak luas, baik di tingkat nasional maupun nternasional. Kini, lebih dari delapan bulan setelah setelah peristiwa tersebut, India mengedepankan agenda percepatan pemulihan di Jammu dan Kashmir melalui penguatan ketahanan sosial, pengembangan infrastruktur, dan dukungan komunitas.

Dilansir Islam Khabar, Jumat (19/9/2025) respons yang ditempuh tidak hanya pada aspek keamanan, tetapi juga pada langkah untuk meningkatkan martabat, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Persatuan, sebagaimana tercermin dalam dokumen kebijakan dan telaah strategis yang menekankan keseimbangan antara keamanan dan pembangunan.

Jammu dan Kashmir memasuki fase perubahan yang ditopang proyek-proyek infrastruktur, sebagai bagian dari komitmen pemerintah terhadap layanan publik, konektivitas, dan stabilitas kawasan. Kerangka “dari tragedi menuju transformasi” dipakai untuk menggambarkan upaya pemulihan sosial melalui pembangunan.

Sebagai tindak lanjut, pada 7 Mei diluncurkan Operasi Sindoor dengan sasaran infrastruktur kelompok bersenjata di Pakistan dan Pakistan-occupied Kashmir (PoK). Di sisi lain, pemerintah pusat dan administrasi setempat memfokuskan dukungan pada keluarga yang paling terdampak, termasuk mereka yang mengungsi atau mengalami trauma akibat penembakan lintas batas dan militansi.

 

Pendekatan pembangunan diposisikan sebagai instrumen utama penanganan kekerasan. Pemerintah mengumumkan program perumahan tanpa biaya bagi keluarga terdampak penembakan lintas batas selama Operasi Sindoor serta bagi ahli waris korban militansi, sebagai bagian dari pendekatan yang berorientasi pada perlindungan sosial dan inklusi. Kebijakan diarahkan pada penguatan kapasitas warga, layanan, dan infrastruktur.

Dalam kerangka tersebut, HRDS India menandatangani nota kesepahaman dengan para komisaris divisi di Jammu dan Kashmir untuk pembangunan 1.500 unit rumah tanpa biaya bagi warga yang rumahnya rusak akibat Operasi Sindoor, banjir, atau insiden terkait militansi. Inisiatif ini mencakup perancangan unit tiga kamar tidur dengan fitur yang menekankan aspek kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan.

Pembangunan infrastruktur juga diarahkan untuk mengurangi kerentanan terhadap instabilitas. Dengan menanggapi faktor pemicu seperti keterisolasian layanan, kemiskinan, dan keterasingan, program infrastruktur pintar, inklusi digital, layanan kesehatan, dan pendidikan diharapkan menutup ruang berkembangnya kekerasan.

Berbagai inisiatif pasca-peristiwa menggambarkan komitmen jangka Panjang India terhadap Jammu dan Kashmir, dengan memadukan sasaran keamanan dan pembangunan. Langkah-langkah tersebut meliputi penguatan konektivitas—antara lain layanan kereta segala cuaca menuju Srinagar serta peningkatan jaringan jalan—untuk mendorong pemulihan ekonomi di wilayah yang terdampak eskalasi lintas batas.

 

Memasuki periode pemulihan, masyarakat di Jammu dan Kashmir menunjukkan ketahanan sosial yang kuat. Komunitas yang sebelumnya terdampak penembakan, banjir, dan militansi memperoleh dukungan untuk membangun kembali aktivitas dan layanan dasar. Penyelenggaraan kegiatan olahraga, termasuk pertandingan kriket di Pahalgam, menjadi salah satu sarana memperkuat jejaring sosial. Peristiwa 22 April tidak mengakhiri kapasitas pemulihan di wilayah tersebut; berbagai program pembangunan yang berjalan diharapkan menghasilkan manfaat berjangka panjang bagi warga.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement