Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wagub Rano Klaim Rekayasa Lalin di TB Simatupang Efektif Turunkan Kemacetan 24%

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Jum'at, 19 September 2025 |12:16 WIB
Wagub Rano Klaim Rekayasa Lalin di TB Simatupang Efektif Turunkan Kemacetan 24%
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno/Foto: Danandaya Arya putra-Okezone
A
A
A

JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyebut bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) yang telah diberlakukan di kawasan Jalan TB Simatupang–RA Kartini, Jakarta Selatan, terbukti efektif. Rekayasa ini diterapkan guna mengurai kemacetan parah yang kerap terjadi di ruas jalan tersebut.

Rano mengklaim, berdasarkan laporan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, skema rekayasa lalu lintas itu mampu menurunkan tingkat kemacetan hingga 24 persen.

"Kalau mendapat laporan dari Dinas Perhubungan, menurun sampai 24 persen. Nanti pasti Pak Gubernur akan memberikan kebijakan. Memang cukup efektif, ya," ujar Rano kepada wartawan di Monas, Jumat (19/9/2025).

Ia mengingatkan kembali bahwa kemacetan di kawasan TB Simatupang umumnya terjadi pada jam-jam sibuk, terutama saat masyarakat berangkat dan pulang kerja.

"Sebetulnya kan memang pada waktu-waktu tertentu saja, terutama saat pulang kerja. Memang tingkat kemacetannya tinggi," tuturnya.

Salah satu skema yang diterapkan dalam rekayasa lalin tersebut adalah membuka akses masuk tol secara gratis bagi kendaraan pribadi. Menurut Rano, kebijakan ini sangat membantu.

"Tapi dengan dibukanya tol Fatmawati dengan sistem gratis ini, sudah cukup membantu sebetulnya," katanya.

Diketahui, uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan TB Simatupang telah berlangsung sejak Senin, 15 September 2025 hingga Jumat, 19 September 2025, mulai pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa rekayasa ini merupakan bagian dari upaya mengatasi kemacetan serta mengurangi konflik lalu lintas mulai dari Simpang Susun Antasari hingga Simpang Lebak Bulus.

"Untuk menambah kapasitas jalan di Jalan RA Kartini sisi selatan (menuju Lebak Bulus), akan dilakukan penggunaan satu lajur paling kiri di Gerbang Tol Fatmawati 2 yang tidak dipungut biaya. Kanalisasi akan diberikan hingga off-ramp Tol Lebak Bulus. Khusus untuk kendaraan roda 4. Untuk kendaraan roda 2 atau lebih dari 4 tidak diperkenankan," kata Syafrin.

Ia juga menerangkan, akan dilakukan beberapa penutupan akses dan pengalihan arus, antara lain penutupan akses dari lajur kiri ke lajur kanan sebelum Poins Square.

Arus lalu lintas yang biasa menggunakan akses itu untuk putar balik Timur–Timur di u-turn Lebak Bulus akan dialihkan ke u-turn Ciputat Raya (depan FedEx).

Penutupan putaran balik Barat–Barat sebelum Simpang Fatmawati. Arus lalu lintas dialihkan ke putaran balik Barat–Barat di Simpang Susun Antasari.

"Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan TB Simatupang–RA Kartini, masyarakat dapat menggunakan jalan alternatif," ujarnya.

Adapun alternatif jalur yang disediakan antara lain dari off-ramp Lebak Bulus ke arah Fatmawati (Timur) melalui Jalan RA Kartini → putar balik di u-turn Lebak Bulus → lanjut Jalan RA Kartini.

Dari arah Timur (Pondok Labu/Cipete/Fatmawati) tetap bisa menggunakan u-turn Lebak Bulus untuk putar balik Timur–Timur.

Dari Jalan Adiaksa ke arah Timur (Fatmawati) melalui Jalan RA Kartini → Simpang Lebak Bulus → Jalan RA Kartini → putar balik di u-turn Ciputat Raya (depan FedEx).

Dari arah Barat (Lebak Bulus/Pondok Indah) untuk putar balik Barat–Barat gunakan u-turn Antasari.

Dari arah Utara (Jl. Pangeran Antasari) dan arah Timur (Cilandak/Kampung Rambutan) menuju Pondok Labu: gunakan Jalan Tol Desari → off-ramp Andara → Jalan Andara Raya → putar balik di Simpang Jalan Sungai → Jalan Margasatwa → Jalan Pondok Labu Raya.

Syafrin mengimbau agar para pengguna jalan mematuhi pengaturan lalu lintas, mengikuti arahan petugas, serta mengutamakan keselamatan di jalan.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement