JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini merespons program magang nasional bagi fresh graduate dari pemerintah. Menurutnya, program ini harus berujung pada penyerapan tenaga kerja.
"Keberhasilan program tidak bisa diukur hanya dari jumlah peserta atau durasi enam bulan magang. Tujuan akhirnya harus jelas, menciptakan peluang kerja nyata dan berkelanjutan," kata Yahya Zaini, dikutip Minggu (21/9/2025).
Yahya mengingatkan, program magang tidak boleh sekadar menjadi formalitas yang berhenti tanpa tindak lanjut. Apalagi, ada 20 ribu peserta yang rencananya akan mengikuti program ini.
"Melainkan harus membuka jalan masuk ke sektor formal atau bahkan mendorong kemandirian di sektor wirausaha," tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan membuka program magang nasional khusus untuk 20 ribu fresh graduate sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi tahun 2025. Hal ini diungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas terkait stimulus ekonomi yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin 15 September.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi lulusan baru untuk mendapatkan pengalaman kerja, sekaligus mendukung penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor industri. Melalui program ini, pemerintah menyiapkan 20 ribu kuota magang yang terbuka bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal 1 tahun.
Pemerintah juga sudah menganggarkan dana untuk magang fresh graduate sebesar Rp198 miliar, masing-masing untuk tahun 2025 dan 2026. Anggaran sebesar itu utamanya untuk keperluan penyediaan uang saku bagi peserta magang.
Dengan skema ini, setiap peserta magang berpeluang menerima penghasilan hingga Rp20 juta selama 6 bulan, atau setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) setiap bulannya, sesuai domisili tempat magang.
(Arief Setyadi )