NEW YORK – Presiden Prancis Emmanuel Macron harus berjalan kaki sekitar 30 menit di New York, setelah menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Macron dihentikan polisi ketika mobilnya hendak melintas karena jalan ditutup untuk memberi akses bagi iring-iringan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Rekaman video yang diunggah reporter Brut memperlihatkan Macron berbicara langsung dengan petugas yang meminta maaf karena akses jalan dibekukan.
“Maaf, Presiden, saya benar-benar minta maaf. Semuanya telah dibekukan karena ada iring-iringan mobil yang datang sekarang,” kata seorang polisi, seperti dilansir dari theguardian, Rabu (24/9/2025).
Macron yang tampak menunggu di balik pembatas logam kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon Trump. Sambil tertawa, ia berkata: “Apa kabar? Coba tebak? Saya menunggu di jalan karena semuanya membeku untuk Anda.”
Karena mobilnya tak bisa lewat, Macron akhirnya berjalan kaki menuju konsulat Prancis, ditemani pengawalnya. Di sepanjang jalan, ia sempat berfoto bersama warga yang meminta swafoto, bahkan mendapat kecupan di kening dari seorang pria.
Sebelumnya, dalam pidatonya di PBB, Macron menyerukan diakhirinya perang di Gaza sekaligus mengumumkan pengakuan resmi Prancis terhadap negara Palestina. Ia juga mengusulkan pembentukan pasukan stabilisasi internasional di Gaza pascaperang di bawah mandat PBB.
“Waktunya telah tiba untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina dan mengakui negara Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem,” ujar Macron.
(Awaludin)