Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demo Pemuda Tuntut Status Negara Bagian dan Pekerjaan di India, 4 Tewas dan Puluhan Terluka

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 25 September 2025 |11:09 WIB
Demo Pemuda Tuntut Status Negara Bagian dan Pekerjaan di India, 4 Tewas dan Puluhan Terluka
Demo Pemuda Tuntut Status Negara Bagian dan Pekerjaan di India, 4 Tewas dan Puluhan Terluka (Reuters)
A
A
A

SRINAGAR - Empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah bentrok dengan polisi dalam demonstrasi di wilayah Himalaya, Ladakh, India, pada Rabu (24/9/2025). Massa menuntut status negara bagian untuk wilayah Ladakh serta pekerjaan bagi penduduk setempat. 

Diketahui, kantong Buddha-Muslim tersebut kehilangan otonominya pada 2019. Ladakh dipisahkan dari negara bagian Jammu dan Kashmir oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Kemudian Ladakh ditempatkan di bawah pemerintahan langsung New Delhi.

Para pengunjuk rasa, yang dipimpin aktivis Sonam Wangchuk, menginginkan Ladakh diberi status khusus. Status ini memungkinkan pembentukan badan-badan lokal terpilih untuk melindungi wilayah kesukuannya. 

Pada Rabu malam, Kementerian Dalam Negeri India menyatakan protes tersebut dipicu pidato "provokatif" Wangchuk, yang telah mogok makan sejak 10 September.

Melansir Reuters, Kamis (25/9/2025), Kementerian Dalam Negeri India menyatakan, sekelompok massa menyerang kantor partai politik, membakar kantor kepala dewan eksekutif Leh, dan membakar sebuah kendaraan polisi. Kementerian melanjutkan, lebih dari 30 polisi dan personel terluka dalam insiden tersebut.

"Untuk membela diri, polisi terpaksa menembak, yang sayangnya mengakibatkan beberapa korban jiwa," katanya. 

Kementerian menambahkan, situasi telah dikendalikan pada pukul 16.00, kecuali insiden-insiden yang terjadi sebelumnya.

"Selama kekerasan (Rabu) ini, 2-3 pemuda kami telah gugur demi perjuangan kami... Saya ingin meyakinkan rakyat Ladakh bahwa kami tidak akan membiarkan pengorbanan para pemuda ini sia-sia... Kami akan terus berusaha memenuhi tuntutan kami," kata Ketua Badan Puncak Leh, Thupstan Tswang.

Menurut kantor berita ANI, Kantor Partai Bharatiya Janata pimpinan Modi di kota utama Leh termasuk di antara gedung-gedung yang dirusak dan dibakar.

Rekaman video ANI menunjukkan asap hitam mengepul dari balik tembok pembatas kompleks perkantoran dan di tempat lain, ratusan orang meneriakkan slogan-slogan.

 

Saluran TV India menunjukkan sebuah kendaraan polisi yang terbengkalai dengan api yang berkobar dari bagian depannya. Laporan media lokal mengatakan, beberapa pengunjuk rasa muda melempari polisi dengan batu dan gas air mata digunakan untuk membubarkan mereka.

Menurut polisi, lebih dari 50 orang, termasuk 20 personel polisi, terluka.

"Frustrasi para pemuda. Yang membawa mereka ke jalan. Saya mengimbau para pemuda. Janganlah menempuh jalan kekerasan ini," kata Wangchuk, yang membatalkan aksi mogok makannya yang telah berlangsung selama dua minggu usai kekerasan tersebut.

"Ini bukan solusi untuk masalah Ladakh. Jika para pemuda kita berduka dan menderita karena kita melakukan aksi mogok makan, maka kita akan menghentikan aksi mogok makan kita mulai hari ini." 

Kavinder Gupta, wakil gubernur Ladakh, menyerukan diakhirinya kekerasan dan pemulihan perdamaian dalam sebuah pesan video yang diedarkan oleh kantornya

Ladakh berbatasan panjang dengan Tiongkok dan merupakan wilayah strategis bagi India.

Kementerian Dalam Negeri India telah berunding dengan para pemimpin Ladakh sejak 2023. Kementerian menyatakan sedang mempertimbangkan tuntutan mereka. Putaran diskusi berikutnya dijadwalkan pada 6 Oktober.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement