Bulan ini, pihak berwenang melarang perempuan yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki kantornya. Sebelumnya, perempuan dilarang bekerja di banyak bidang pekerjaan dan anak perempuan dilarang bersekolah di sekolah menengah atas.
Taliban menyatakan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai interpretasi mereka terhadap hukum Islam.
Aktivis hak perempuan Sanam Kabiri mengatakan bahwa Taliban telah menutup sekolah, universitas, fasilitas rekreasi, dan olahraga untuk perempuan.
Perempuan yang menghadapi pembatasan meninggalkan rumah untuk bekerja beralih ke internet guna mendapatkan bantuan ekonomi yang memungkinkan beberapa dari mereka bekerja dari rumah.
(Rahman Asmardika)