Trump ke Hamas, Batas Waktu 4 Hari Merespons Proposal Gaza atau Akhir Menyedihkan
WASHINGTON D.C. – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tekanan kepada Hamas. Kelompok pejuang Palestina itu hanya memiliki waktu tiga atau empat hari untuk merespons proposal gencatan senjata Gaza.
Trump mengklaim bahwa para pemimpin Israel dan Arab sudah menyetujui rencana perdamaian tersebut.
"Hamas akan melakukannya atau tidak, dan jika tidak, itu akan menjadi akhir sangat menyedihkan," tegas Trump di Gedung Putih seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (1/10/2025).
Ketika ditanya apakah masih ada ruang negosiasi dalam proposal tersebut, Trump menjawab tidak banyak.
Komentar Trump muncul sehari setelah Gedung Putih merilis dokumen berisi 20 poin yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, pertukaran warga Israel yang ditahan Hamas dengan warga Palestina di penjara Israel, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.
Dalam proposal tersebut, Hamas diwajibkan melucuti senjata. Amerika juga akan bekerja sama dengan mitra Arab dan internasional untuk membentuk "pasukan stabilisasi internasional sementara" di Gaza.
Rencana itu juga secara tegas menyebutkan bahwa Hamas tidak akan memainkan peran apa pun dalam pemerintahan Gaza. Anggota Hamas akan ditawari amnesti jika mereka berkomitmen pada "koeksistensi damai". Sementara mereka yang ingin meninggalkan Gaza akan diberikan jaminan perjalanan aman ke luar negeri.
Rencana tersebut juga mencakup pembentukan pemerintahan transisi yang diisi oleh teknokrat Palestina untuk menyediakan layanan harian di Gaza, menciptakan pemerintahan mandiri, memfasilitasi kembalinya warga yang mengungsi, dan memberikan jaminan bahwa "penduduk Gaza tidak akan disingkirkan."
(Fetra Hariandja)
