"Ketika nutrisi anak terpenuhi, kemampuan belajarnya meningkat dan kehadiran di sekolah menjadi lebih konsisten,” tuturnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program tetap dikawal secara serius, terutama terkait kualitas menu dan higienitas dapur penyedia. Ia juga apresiasi evaluasi pemerintah terkait mekanisme pengawasan dan evaluasi yang ketat agar manfaat program dapat terukur dan berkelanjutan.
“Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan mutu pelaksanaan di lapangan. Jika pengawasan diperkuat, manfaat program ini akan sangat besar terhadap kemajuan pendidikan kita, kita patut apresiasi respon cepat dari Presiden Prabowo terkait evaluasi ini,” tegasnya.
MBG mencerminkan arah kebijakan Presiden Prabowo yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama dalam visi menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program MBG.
“Jika anak-anak dari pelosok Aceh hingga Papua memiliki gizi yang sama baiknya, maka mereka akan punya peluang yang sama untuk berprestasi,” ujarnya.
“Pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat untuk membangun bangsa mulai dari dapur sekolah. Ini adalah investasi untuk menciptakan generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing tinggi,” tandasnya.
(Fahmi Firdaus )