Peristiwa ini melanda dua kecamatan dan delapan desa, antara lain Kecamatan Tanjung Tiram (Desa Suka Jaya, Bagian Dalam, Bandar Rahmat, Bogak, Suka Maju, Bagan Arya, dan Pahlawan) serta Kecamatan Nibung Hangus (Desa Bandar Sono).
Berdasarkan data sementara, sebanyak 13 kepala keluarga terdampak, dengan 2 rumah rusak sedang, 11 rumah rusak ringan, dan satu fasilitas ibadah rusak ringan.
BPBD Kabupaten Batu Bara segera berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk melakukan pendataan kerusakan serta penyaluran bantuan logistik. Kolaborasi lintas sektor antara BPBD, Dinas Sosial PPPA, Dinas Perkim LH, camat, serta para kepala desa dilakukan untuk mempercepat pemulihan pascabencana.
"Saat ini, proses perbaikan rumah warga masih berlangsung dan diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat," ujar Aam.
Tidak hanya bencana angin kencang, kejadian kebakaran lahan juga terjadi di Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat 10 Oktober sekitar pukul 17.25 WIB.
Berdasarkan laporan awal, kebakaran ini diduga dipicu tindakan pembakaran oleh orang tak dikenal, sehingga api dengan cepat menjalar ke area sekitar yang kering akibat cuaca panas dan hembusan angin kencang.
Kebakaran melanda lahan tebu seluas sekitar 2,5 hektare di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material cukup dirasakan oleh pemilik lahan. Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Klaten segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penyekatan dan pemadaman agar api tidak meluas ke permukiman.