JAKARTA – Ledakan dahsyat yang mengguncang fasilitas pabrik amunisi di Amerika Serikat (AS) di Tennessee telah menewaskan 16 orang, kata para pejabat pada Sabtu, (11/10/2025). Angka itu turun dari perkiraan sebelumnya yang menyebutkan bahwa 18 orang hilang dan diyakini tewas akibat ledakan pada Jumat, (10/10/2025).
Para pejabat telah mengonfirmasi bahwa dua orang yang kendaraan dan barang-barang pribadinya ditemukan di lokasi kejadian nyatanya tidak sedang berada di sana saat ledakan terjadi, kata Sheriff Humphreys County, Chris Davis, dalam konferensi pers, yang dilansir Reuters.
Ledakan yang terasa hingga bermil-mil jauhnya itu meratakan sebuah bangunan di kantor pusat Accurate Energetic Systems seluas 1.300 acre (5 km persegi) di Bucksnort, sekitar satu jam perjalanan ke arah barat Nashville. Para pejabat telah memberi tahu keluarga dari 16 orang yang tewas, kata sheriff.
"Kami akan menyebut mereka korban, orang-orang terkasih kami," kata Davis sambil menangis.
Sebelumnya pada Sabtu, Davis mengonfirmasi bahwa operasi telah beralih dari penyelamatan ke pemulihan dan bahwa para penyelidik akan menggunakan tes DNA untuk mengonfirmasi identitas para korban.
Para penyelidik, termasuk agen dari FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak, masih berupaya untuk menentukan penyebab ledakan, kata para pejabat. Keberadaan bahan peledak dan persenjataan lainnya di properti tersebut membuat pencarian di lokasi kejadian menjadi rumit.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, perusahaan berterima kasih kepada para responden pertama tetapi tidak menyebutkan kemungkinan penyebabnya.
"Doa dan pikiran kami menyertai keluarga, rekan kerja, dan anggota masyarakat yang terdampak oleh insiden ini," kata perusahaan tersebut.
Accurate Energetic Systems mengembangkan, memproduksi, dan menyimpan bahan peledak untuk "pasar pembongkaran militer, kedirgantaraan, dan komersial," menurut situs web perusahaan.
Kantor pusatnya mencakup delapan gedung produksi dan sebuah laboratorium mutu.
Sebuah ledakan amunisi kecil di pabrik pada 2014 menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya, menurut laporan berita lokal.
(Rahman Asmardika)