Lebih lanjut, Khusnan menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja secara maksimal untuk mengidentifikasi sisa sembilan kantong jenazah, termasuk beberapa bagian tubuh (body part) yang masih berada di ruang penyimpanan jenazah (cool storage) Posko DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim.
“Kami berusaha secepat mungkin mengungkap seluruh identitas korban agar seluruh keluarga dapat memperoleh kepastian,” tambahnya.
Sementara itu, proses identifikasi dilakukan secara maraton sejak awal peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Tim DVI Polda Jatim dibantu sejumlah instansi dan relawan untuk mempercepat proses pengumpulan data antemortem serta pengembalian jenazah kepada keluarga masing-masing.
Hingga kini, total 55 korban telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di daerah asal masing-masing.
(Awaludin)