Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena Hidrometeorologi Dominasi Bencana di Indonesia Akhir Pekan Ini

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Sabtu, 18 Oktober 2025 |21:34 WIB
Fenomena Hidrometeorologi Dominasi Bencana di Indonesia Akhir Pekan Ini
Fenomena bencana hidrometeorologi dominasi bencana di Indonesia (Foto: Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan berdasarkan pantauan kejadian bencana di seluruh Indonesia pada periode Jumat 17 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB hingga Sabtu 18 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB, tercatat fenomena hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana di beberapa wilayah, seperti angin kencang, cuaca ekstrem, dan hujan.

"Angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat merusak sejumlah rumah warga Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Kejadian ini berlangsung pada Jumat sore (17/10) yang dirasakan masyarakat 4 desa," ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, keempat desa tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Gabus dan Tegowanu. BPBD setempat mencatat 8 keluarga terdampak, sedangkan kerugian material berupa 6 unit rumah rusak berat dan 75 unit rusak ringan.

"Petugas BPBD masih melakukan pemutakhiran dampak bencana. Masih di Provinsi Jawa Tengah, cuaca ekstrem dirasakan warga pada tiga kecamatan di Kabupaten Blora," tuturnya.

Ia menerangkan, hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang melanda 3 desa dan 1 kelurahan pada Jumat 17 Oktober. BPBD Kabupaten Blora mencatat 23 KK terdampak, dengan kerugian material berupa 15 unit rumah rusak berat dan 6 unit rusak sedang. Akibat kerusakan tersebut, sejumlah warga mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat.

"Pada Jumat (17/10), warga Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, bergotong royong memperbaiki rumah mereka setelah adanya cuaca ekstrem. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/10), sekitar pukul 22.00 WIB. Bencana ini melanda satu desa di Kecamatan Dukuhseti. BPBD Kabupaten Pati mencatat 25 unit rumah rusak ringan," ujarnya.

Ia menambahkan, angin kencang juga menerjang wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis 16 Oktober, pukul 17.00 WIB. Peristiwa ini merusak sejumlah rumah di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang. Bencana ini berdampak pada 35 KK (112 jiwa) dan 1 keluarga mengungsi.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat rumah rusak sedang sebanyak 4 unit dan rusak ringan 31 unit. Pada Jumat (17/10), rumah rusak belum dilakukan perbaikan oleh warga, sedangkan pohon-pohon tumbang telah dibersihkan petugas," katanya.

Ia menambahkan, dalam merespons potensi ancaman bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor, BNPB mengimbau pemerintah daerah serta warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. 

Beberapa upaya mitigasi dan pencegahan yang bisa dilakukan secara mandiri antara lain mengecek struktur atap bangunan, membersihkan gorong-gorong, atau memangkas ranting pohon di sekitar rumah.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement