Menurut kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International, Iran merupakan pengguna hukuman mati paling produktif setelah China. Meskipun aktivis HAM menuduh banyak hukuman didasarkan pada pengakuan paksa dan sidang tertutup, Tehran tetap bersikeras bahwa mereka yang dieksekusi adalah "agen layanan intelijen musuh" yang terlibat dalam tindakan terorisme atau sabotase.
Pejabat Iran juga secara terbuka menuduh Israel mendalangi kampanye serangan rahasia di dalam Iran, termasuk pembunuhan dan sabotase.
Dalam insiden terpisah, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyalahkan "kelompok tentara bayaran yang berafiliasi dengan rezim Israel" atas serangan di tenggara yang menewaskan sedikitnya empat pemimpin suku. Otoritas Iran memang sering menuduh kelompok militan di wilayah tersebut memiliki hubungan dengan Israel dan menetapkannya sebagai organisasi teroris.
(Fetra Hariandja)