Trump, ketika ditanya tentang serangan itu oleh para wartawan di Ruang Oval, mengatakan pemerintahannya memiliki wewenang hukum untuk melaksanakannya dan yakin setiap serangan telah menyelamatkan nyawa warga Amerika.
Dia juga menegaskan kembali rencana menyerang target di darat di Venezuela, yang akan menjadi eskalasi. Ia mengatakan jika mengambil langkah ini, pemerintahannya kemungkinan akan memberi tahu Kongres AS.
"Kami mungkin akan kembali ke Kongres dan menjelaskan secara pasti apa yang kami lakukan ketika tiba di darat," kata Trump sebagaimana dilansir Reuters. "Kami tidak harus melakukan itu, tetapi saya pikir ... saya ingin melakukannya."
Para ahli hukum mempertanyakan mengapa militer AS yang melakukan serangan itu, alih-alih Penjaga Pantai, yang merupakan badan penegak hukum maritim utama AS, dan mengapa upaya lain untuk menghentikan pengiriman tidak dilakukan sebelum menggunakan serangan mematikan.
Serangan terbaru ini, yang pertama kali dilaporkan oleh CBS News, terjadi di tengah peningkatan kekuatan militer AS di Karibia yang mencakup kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, dan sekitar 6.500 tentara.