Sebagai penutup, para delegasi menikmati sajian “Kopi & Coklat”, kolaborasi nikmat antara kopi Aceh Gayo dan cokelat premium yang dipadukan dalam kue lembut dengan hazelnut mousse, markisa, serta chilled diplomat yang disajikan bersama potongan buah segar. Kombinasi ini menghadirkan cita rasa seimbang — menggambarkan kehangatan dan keteguhan dalam hubungan dua negara.
Lebih dari sekadar santapan, jamuan ini menjadi wujud diplomasi kuliner Indonesia yang bermakna. Setiap hidangan dirancang untuk menuturkan kisah tentang alam Indonesia yang subur, tradisi yang berakar, dan inovasi yang terus tumbuh.
Menambah kehangatan suasana, selama working lunch tersebut diiringi oleh penampilan Ismy dan Putu sebagai vokalis, bersama Deo Band yang menghadirkan nuansa memikat melalui aransemen musik yang indah. Mereka membawakan sejumlah lagu daerah Indonesia serta lagu asal Afrika Selatan.
Presiden Ramaphosa pun menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan jamuan yang berkesan tersebut.
“Kami berterima kasih atas diskusi konstruktif yang telah kami selenggarakan hari ini saat makan siang—perlu saya tambahkan—yang sungguh membuat diskusi menjadi jauh lebih mudah. Diskusi kami diiringi musik yang indah oleh para musisi yang dapat menyanyikan lagu-lagu Afrika Selatan. Semua itu menciptakan suasana terbaik untuk kami dapat melakukan pembicaraan resmi. Kami berterima kasih atas diskusi konstruktif yang telah berlangsung,” ujar Presiden Ramaphosa.
Pernyataan tersebut menggambarkan kesan mendalam yang dirasakan Presiden Ramaphosa atas perpaduan diplomasi, musik, dan kuliner yang menciptakan suasana hangat serta penuh persahabatan antara kedua negara.
(Awaludin)