Mereka terakhir kali bertemu langsung pada 2019, saat Trump menjabat sebagai presiden untuk pertama kali.
Trump mengatakan bahwa berbicara langsung dengan Xi adalah pendekatan paling efektif untuk menyelesaikan ketegangan yang terus-menerus antara AS dan China, seperti tarif, sengketa perdagangan, perdagangan fentanil, dan isu lainnya.
AS dan China telah berpegang pada gencatan senjata dagang yang rapuh yang ditengahi pada Mei, mencegah tarif tiga digit yang diancamkan antara kedua negara.
Namun, pada Oktober, China memperketat kontrol ekspor logam tanah jarang, yang menyebabkan Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 100% untuk impor dari Tiongkok. Ia mengecam Beijing dalam unggahan media sosial dengan menuduhnya mencoba "menawan" dunia dan bersikap "sangat bermusuhan."
China mendominasi produksi tanah jarang dan material tertentu lainnya, yang merupakan komponen utama dalam mobil, telepon pintar, dan banyak barang lainnya.
(Rahman Asmardika)