Ramos-Horta, 75 tahun, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996, telah mengemukakan gagasan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN pada tahun 1970-an, untuk mengamankan masa depan negaranya melalui integrasi regional.
Dalam wawancara dengan CNA pada September, Ramos-Horta mengatakan Timor Leste harus menjaga stabilitas dan tidak membebani ASEAN.
Ia menambahkan, negara tersebut dapat berkontribusi dengan pengalaman konfliknya sendiri, termasuk sengketa perbatasan dan Laut Cina Selatan.
"Jika di masa depan kita dapat berkontribusi untuk memperkuat mekanisme ASEAN seperti mekanisme konflik, itu kuncinya. Di setiap negara di ASEAN, kami menekankan dialog," kata Ramos-Horta.
(Erha Aprili Ramadhoni)