“Kita hidup di zaman yang berat, dunia bergerak cepat. Namun kita tidak boleh takut, karena di setiap kampung dan kota masih ada anak muda Indonesia yang jujur, tangguh, dan berani. Mereka adalah kekuatan bangsa ini,” katanya.
Tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” menggambarkan semangat kolaborasi lintas generasi untuk menjaga keutuhan bangsa sekaligus memperkuat komitmen bersama membangun Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.
Fadli Zon dalam keterangan kepada awak media usai upacara berlangsung, menegaskan bahwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang relevan sepanjang masa, karena menjadi fondasi utama persatuan bangsa.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2025. Hari ini kita memperingati momentum bersatunya para pemuda dari seluruh Indonesia untuk satu bangsa, satu Tanah Air, dan satu bahasa,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Sumpah Pemuda lahir dari semangat kebersamaan dan kesadaran nasional yang kuat, meski para penggagasnya berasal dari latar belakang berbeda. “Mereka sadar bahwa hanya dengan bersatu, kita bisa melawan penjajahan. Semangat itu masih sangat relevan bagi kita hari ini,” tuturnya.
Dirinya juga menyoroti tantangan bangsa masa kini yang lebih kompleks dibanding masa perjuangan dahulu. “Kalau dulu kita menghadapi kolonialisme, sekarang tantangannya adalah bagaimana memajukan bangsa setelah merdeka—melawan kemiskinan, kebodohan, stunting, dan membangun kemandirian pangan dan energi. Di bidang kebudayaan, tantangan kita adalah memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, sesuai amanat konstitusi,” katanya.