Selain itu, Menteri Kebudayaan juga menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai perekat kebangsaan. “Kita memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, tetapi bahasa Indonesia menyatukan kita semua. Bahasa ini adalah jembatan yang merajut perbedaan menjadi kekuatan,” katanya.
Upacara turut dihadiri oleh jajaran Kementerian Kebudayaan di antaranya Wakil Menteri Kebudayaan, H. Giring Ganesha Djumaryo; Sekretaris Jenderal, Bambang Wibawarta; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; serta Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra.
Hadir pula Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; Staf Khusus Menteri Bidang Media Komunikasi Publik, Muhammad Asrian Mirza; Staf Khusus Menteri Bidang Hak Kekayaan Intelektual, B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi; serta Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno.
Menutup keterangannya, Fadli berharap nilai-nilai perjuangan Sumpah Pemuda terus hidup di hati generasi muda, khususnya menjelang 100 tahun Sumpah Pemuda pada 2028.
“Nilai-nilai persatuan, semangat juang, dan kecintaan kepada tanah air harus kita rawat bersama. Hanya dengan bersatu kita bisa mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat,” ucapnya.
(Agustina Wulandari )