Sekelompok anggota parlemen sayap kiri yang dipimpin oleh Anggota Kongres Taliria Petrone mengunjungi lingkungan Penha untuk bertemu dan berbicara dengan penduduk setempat.
"Kami akan memantau situasi dengan saksama setelah pembantaian lain di favela," kata Petrone di media sosial.
Ia menyerukan "kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas dalam menghadapi operasi lain yang ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia."
Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik tingginya korban jiwa dalam operasi bergaya militer tersebut dan mengatakan perlu ada penyelidikan.
Santos mengatakan tidak ada hubungan antara penggerebekan tersebut dengan acara-acara global yang akan diselenggarakan Rio minggu depan terkait dengan negosiasi iklim COP30 PBB, termasuk KTT C40 para wali kota yang membahas pemanasan global dan Penghargaan Earthshot Pangeran William.
Hakim Ricardo Lewandowski mengatakan, Pemerintah federal Brasil terkejut dengan operasi yang dilakukan oleh kepolisian negara bagian Rio.
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menyerukan kerja terkoordinasi yang menyasar geng-geng tersebut tanpa membahayakan polisi dan keluarga yang tidak bersalah.
Pada Kamis, ia menandatangani undang-undang yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pejabat publik yang terlibat dalam memerangi kejahatan terorganisir.
"Pemerintah Brasil tidak menoleransi organisasi kriminal dan bertindak untuk memerangi mereka dengan semangat yang semakin besar," tulisnya di media sosial.
(Erha Aprili Ramadhoni)