JAKARTA - Pesawat militer raksasa Airbus A400M pertama kalinya mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (3/11/2025). Kontrak pembelian pesawat ini diteken oleh Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2021 yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan.
Mayor Pnb Riki Sihaloho yang menerbangkan pesawat tersebut mengatakan, bahwa pesawat baru ini memiliki banyak fitur canggih secara otomatis. Berbeda dengan pesawat angkut Hercules tipe J yang banyak pengoperasian manual.
"Sebelumnya saya kan mengawaki pesawat Hercules yang untuk H model. Jadi dia belum otomasisasi, dengan adanya A400 ini, ya dengan capability dia dengan otomasisasi sehingga saya harus butuh belajar banyak. Karena dia beda dengan yang tipe lama," ujar Riki.
Dia juga mengungkapkan perbedaan yang paling mencolok dengan Pesawat Hercules. Yaitu terletak pada bagian kemudi pesawat. Kemudi A400M menggunakan stick seperti jet tempur.
"Untuk handling sendiri untuk Hercules yang tipe lama itu masih menggunakan yoke. Dengan A400 yang MRTT ini sekarang sudah side by stick, jadi fly by wire seperti pesawat tempur. Jadi beda untuk handlingnya," ujar dia.
Riki menjelaskan, sebelum mendaratkan A400M ini di Indonesia, dia bersama tiga pilot lain telah menjalani pelatihan intensif di Spanyol. Setelah ini diapun akan kembali berlatih ditemani oleh pilot dari Airbus.
"Kalau untuk menerbangkan pesawat A400 sendiri kita di Spanyol hanya pelatihan di simulator. Jadi type rating, kita belum ada real terbang menggunakan A400. Jadi kita sudah melaksanakan simulator kurang lebih 200 jam terbang simulator, CBT, computer based training, 100 jam terbang," pungkasnya.
Sekadar diketahui, A400M yang diserahkan ke Indonesia memiliki konfigurasi untuk berbagai misi, termasuk angkutan kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis (Medevac), dan misi kemanusiaan.
Pesawat ini mampu mengangkut muatan maksimum hingga 37 ton, mencakup helikopter, kendaraan, dan bantuan logistik. Untuk misi rata-rata dengan muatan 30 ton, A400M dapat terbang sejauh 2.400 mil laut, mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dari Jakarta.
Dirancang untuk fleksibilitas operasional, A400M mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek maupun tidak beraspal, serta berfungsi sebagai pesawat multiperan untuk pengisian bahan bakar di udara, menjadikannya pengganda kekuatan yang dapat memperluas jangkauan operasional TNI AU.
(Fahmi Firdaus )