Langkah ini tak hanya sekadar upaya memperluas layanan, tetapi juga mempercepat transisi menuju moda transportasi rendah emisi. Penggunaan bus listrik diharapkan dapat menekan emisi karbon, serta mengefisienkan biaya operasional jangka panjang, dibandingkan armada berbahan bakar fosil yang selama ini mendominasi.
Penerapan charging station juga menjadi bagian dari komitmen DAMRI mendukung kebijakan percepatan kendaraan listrik nasional, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dan mencapai target net zero emission.
DAMRI, sebagai salah satu penyedia layanan transportasi publik terbesar, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh program tersebut.
“Harapan kami, apa yang menjadi program pemerintah untuk transportasi ramah lingkungan bisa terwujud. DAMRI pada prinsipnya siap men-support pelaksanaan program tersebut,” ujar Suranto.
Selain itu, DAMRI juga menyiapkan sistem pengawasan real-time untuk memantau performa baterai dan pasokan listrik di seluruh titik pengisian. Sistem ini memastikan operasi bus tetap aman dan efisien, sekaligus meminimalkan risiko teknis di lapangan.