“IPACS merupakan platform penting untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus memperkuat soft diplomacy kita dengan negara-negara Pasifik," ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, mencakup pertemuan tingkat menteri, dialog budaya, pameran budaya dan kerajinan tradisional, pertunjukan kolaboratif, residensi, hingga pembahasan isu lingkungan yang menjadi perhatian serius di kawasan Pasifik.
Fadli juga menyoroti peran IPACS dalam mendorong inovasi budaya dan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi berkelanjutan di masa depan.
“Akan ada sesi pleno utama yang membahas kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekologi dan iklim, serta bagaimana tradisi dan inovasi budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa forum ini akan mengadopsi Joint Statement bertajuk “A Shared Vision for Sustainable and Resilient Pacific” sebagai bentuk komitmen kolektif negara-negara Pasifik dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan disrupsi digital.
“Dokumen rekomendasi kebijakan antar-Menteri Kebudayaan negara-negara Pasifik ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan diplomasi budaya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan,” katanya.