Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PP PERSIS Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Arief Setyadi , Jurnalis-Jum'at, 07 November 2025 |08:42 WIB
PP PERSIS Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Soeharto (Foto: Dok)
A
A
A

JAKARTA - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) mendukung usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. Dukungan tersebut dilatari jasa besar yang diberikan Soeharto terhadap bangsa Indonesia.

“Sepanjang hidupnya, pengabdiannya untuk kepentingan bangsa dan negara. Beliau dengan gigih melakukan perjuangan kemerdekaan, di mana Soeharto berperan sebagai perwira militer yang aktif berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia dari tentara Belanda,” Ketua Bidang Garapan (Bidgar) Siyasah dan Kebijakan Publik PP PERSIS, Muslim Mufti, dikutip Jumat (7/11/2025).

Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pendahulu. Sebagai bangsa yang berjiwa besar, tidak boleh melupakan sejarah dan jasanya. 

“PP PERSIS sangat mendukung memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Soeharto sebagai Pahlawan Nasional,” imbuhnya.

Soeharto, ujar Muslim, menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak 5 Oktober 1945. Sehingga, sepak terjangnya dalam perjuangan bangsa tak bisa dinafikan. 

Belum lagi, aksinya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Soeharto memimpin pasukan sektor barat untuk menyerbu Yogyakarta. Meskipun, Soeharto yang berpangkat Letnan Kolonel sekaligus Komandan Wehrkreise III tidak menjadi satu-satunya tokoh penting dan inisiator utama serangan tersebut. 

“Ia berperan krusial dalam mengatur dan melaksanakan strategi militer yang telah direncanakan sesuai dengan instruksi yang diterimanya,” katanya.

Saat Gerakan 30 September 1965 (G30S), Soeharto juga memiliki peran dalam menumpas para pemberontak yang dilanjutkan dengan memulihkan keamanan nasional. Muslim juga melihat dari sudut keberhasilan Soeharto saat menjadi presiden dalam pembangunan nasional.

“Beliau dengan meletakkan konsep Trilogi Pembangunan yang menekankan stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu kekuatan utama kepemimpinan Soeharto berada pada konsistensinya menjaga stabilitas nasional dan mendorong pembangunan jangka panjang. “Nilai-nilai seperti disiplin, keberlanjutan kebijakan, dan fokus pada hasil masih relevan diterapkan dalam konteks pembangunan Indonesia,” katanya. 

Program Inpres Desa Tertinggal (IDT), menurutnya salah satu gagasan Soeharto dalam pengentasan kemiskinan. Upaya itu diwujudkan dengan memberikan bantuan modal usaha langsung kepada kelompok masyarakat miskin.

“Program ini dipandang sebagai upaya yang cukup efektif dalam mengatasi kemiskinan di beberapa daerah, meski pelaksanaannya juga menghadapi tantangan dan kritik terkait koordinasi serta potensi kegagalan di lapangan,” ujarnya. 

Peran lainnya yang juga tak luput dari sorotan Muslim, yakni lahirnya perbankan syariah di Indonesia, dengan adanya Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank syariah pertama di Indonesia.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement