Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Bibit Siklon Tropis Dekati Indonesia, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem

Felldy Utama , Jurnalis-Minggu, 16 November 2025 |05:47 WIB
Dua Bibit Siklon Tropis Dekati Indonesia, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem
cuaca ekstream (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya dua Bibit Siklon Tropis, yakni 97S dan 98S, yang saat ini aktif di dekat wilayah Indonesia.

Meskipun kedua bibit siklon ini memiliki potensi rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan, dampaknya baik langsung maupun tidak langsung, tetap signifikan dan dapat memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil monitoring Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, pusat sistem bibit siklon 97S berposisi di sekitar 11.8°LS dan 120.8°BT, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot (~46 km/jam) serta tekanan udara minimum di pusat sistem mencapai 1009 hPa.

"Namun demikian, Bibit 97S berpotensi memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang di perairan Indonesia," kata Guswanto, Minggu (16/11/2025).

Dampak yang berpotensi ditimbulkan antara lain hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di wilayah NTT. Sementara itu, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Bali, dan NTB.

 

Potensi angin kencang secara umum dapat terjadi di wilayah NTT dan NTB, yang berdampak pada gelombang setinggi 1,25–2,5 meter (kategori sedang) di Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Perairan selatan Jawa hingga NTT, Selat Bali bagian selatan hingga Selat Sumba bagian barat, serta Laut Sawu hingga Minggu, 16 November 2025.

Di sisi lain, Bibit Siklon Tropis 98S juga terpantau sejak 15 November 2025 pukul 01.00 WIB di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. Berdasarkan pemantauan terkini, pusat sistem 98S terletak di sekitar 8.2°LS dan 101.4°BT, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa di pusatnya.

Sama halnya dengan 97S, Bibit Siklon Tropis 98S juga berpotensi memberikan dampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar, serta angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar bagian selatan.

Potensi gelombang setinggi 1,25–2,5 meter (kategori sedang) diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jabar. Sementara gelombang 2,5–4,0 meter (kategori tinggi) berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jabar.

 

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa meskipun kedua bibit siklon tropis tersebut saat ini masih berada pada kategori peluang rendah untuk mengalami intensifikasi, masyarakat khususnya nelayan, operator transportasi laut, serta pihak terkait penanggulangan bencana, diimbau tetap waspada terhadap potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Indonesia yang dapat dipengaruhi oleh keberadaan sistem ini.

"BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon tersebut. Pemantauan ini dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan setiap perubahan signifikan dapat segera diinformasikan kepada publik dan instansi terkait guna mendukung tindakan mitigasi yang lebih cepat dan tepat," ujar Andri.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement