Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 16–19 November, Nelayan Diminta Waspada

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Minggu, 16 November 2025 |14:59 WIB
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 16–19 November, Nelayan Diminta Waspada
Gelombang tinggi (foto: freepik)
A
A
A

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk periode 16–19 November 2025. Sejumlah perairan di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan gelombang akibat aktivitas atmosfer di sekitar wilayah utara Papua.

BMKG menyebut bibit siklon tropis di perairan utara Papua memicu peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada tingginya gelombang laut. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 4–30 knot.

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan angin bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 4–30 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Selat Karimata, dan Samudra Pasifik utara Papua,” tulis keterangan yang diterbitkan Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Minggu (16/11/2025).

Kondisi tersebut berpotensi memicu gelombang setinggi 1,25–2,5 meter di sejumlah wilayah, seperti:

• Selat Malaka bagian utara
• Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
• Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
• Samudra Hindia selatan Jawa Timur
• Samudra Hindia selatan Bali
• Samudra Hindia selatan NTB
• Samudra Hindia selatan NTT
• Selat Karimata bagian utara
• Laut Arafuru bagian tengah, barat, dan timur

 

Adapun gelombang lebih tinggi, mencapai 2,5–4 meter, berpeluang terjadi di:

• Samudra Hindia selatan Jawa Barat
• Samudra Hindia barat Bengkulu
• Samudra Hindia barat Kep. Mentawai
• Samudra Hindia barat Aceh
• Laut Natuna Utara
• Samudra Hindia barat Kep. Nias
• Samudra Hindia barat Lampung
• Samudra Hindia selatan Banten

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” tulis BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi angin dan gelombang. Risiko bahaya dapat dialami moda transportasi laut seperti:

• Perahu nelayan: angin > 15 knot, gelombang > 1,25 m
• Kapal tongkang: angin > 16 knot, gelombang > 1,5 m
• Kapal ferry: angin > 21 knot, gelombang > 2,5 m

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutup BMKG.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement