Salah seorang peserta, Muhammad Robby mengatakan, Ngaji Budaya menambah wawasan dan memperkaya cara pandangannya. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga itu menilai kegiatan ini bukan sekadar seremonial belaka.
“Ngaji Budaya memberi wawasan kepada saya bahwa doa, seni, dan tradisi bisa berjalan bersama. Saya pulang bukan hanya dengan ilmu baru, tetapi juga semangat untuk melestarikan budaya lokal dalam dakwah,” katanya.
Sementara Nur Husna menilai pentingnya acara ini sebagai wadah untuk belajar menjaga warisan budaya sambil berdialog soal agama tanpa menghakimi. “Ini ruang yang membuat kita merasa aman untuk belajar dan berdiskusi,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta itu.
(Arief Setyadi )