Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jimly Temui Megawati, Singgung Reformasi Polri dan Rencana Amandemen UUD 1945

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Jum'at, 21 November 2025 |21:05 WIB
Jimly Temui Megawati, Singgung Reformasi Polri dan Rencana Amandemen UUD 1945
Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie bertemu Megawati Soekarnoputri (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, melangsungkan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, pada Jumat (21/11/2025) sore.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam itu, Jimly berdiskusi panjang dengan Megawati. Salah satu topik yang dibahas adalah reformasi institusi Polri dan hukum.

“Banyak masalah kebangsaan yang kami diskusikan selama 2,5 jam, salah satunya tentang reformasi Polri, reformasi hukum, dan peradilan,” terang Jimly saat dihubungi, Jumat (21/11/2025).

Jimly menambahkan bahwa dirinya juga membahas perbaikan sistem ketatanegaraan dengan Presiden ke-5 RI tersebut.

“Bahkan tentang kebutuhan untuk menata ulang sistem politik ketatanegaraan pasca 27 tahun Reformasi (1998–2025),” pungkas Jimly.

 

Sebagai informasi, Jimly juga menyerahkan buku barunya yang berjudul “Menuju Perubahan Kelima Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945” kepada Megawati.

Buku ke-82 tersebut diserahkan langsung oleh Jimly, yang tampak didampingi mantan Menko Polhukam sekaligus anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Mahfud MD.

“Dengan ini saya persembahkan kepada Ibunda Megawati Soekarnoputri, untuk dijadikan bahan bacaan dan bahan pemikiran dalam rangka penataan kembali sistem ketatanegaraan melalui perubahan kelima Undang-Undang Dasar 1945,” kata Jimly sambil menyerahkan buku tersebut.

Jimly menjelaskan kepada Megawati bahwa setelah menyelesaikan tugas terkait reformasi Polri, ia akan melanjutkan pembahasan mengenai agenda perubahan konstitusi.

“Jadi maksudnya, Bu, habis kita ngurusin polisi, nanti kita membenahi yang lain-lain melalui perubahan kelima. Nanti materinya biar kami diskusikan,” ujar Jimly.

“Banyak, Bu. Termasuk MPR, DPR, DPD,” tambahnya.

Menanggapi itu, Megawati mengatakan bahwa ia justru lebih dulu menggagas amandemen kelima UUD 1945 untuk memperkuat lembaga MPR RI.

“Kan minta untuk dinaikkan lagi MPR, tapi saya bilangnya hanya satu kali kita menaikkan MPR. Nah, tapi yang protes sopo (siapa)? Abang Brewok. Katanya ‘kotak pandora’, entah kotak pandora opo (apa),” pungkas Megawati.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement