Bahkan, ia bercerita bahwa wajahnya pernah ditempel dalam sebuah poster dan diletakkan di beberapa ruang kelas.
“Foto saya dicetak, terus ditempel di ruangan-ruangan. Ada beberapa ruang, ada waktu itu di bengkel, terus di sudut kelas mana lagi, saya lupa,” tuturnya.
AS mengaku tidak berani bercerita kepada orang tuanya maupun kepada orang lain mengenai bullying yang ia alami.
“Enggak ada ancaman, memang saya yang enggak mau ngomong. Lebih memilih memendam saja,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, AS mengaku menyimpan rasa kesal dan dendam kepada teman-temannya yang telah membully dirinya.
“Kalau dendam ya pasti. Namanya diledek begitu, siapa sih yang nggak sakit hati,” pungkasnya.
(Awaludin)