Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Trump Tekan Ukraina Akhiri Perang dengan Rusia, Diberi Deadline 27 November!

Arief Setyadi , Jurnalis-Sabtu, 22 November 2025 |10:00 WIB
Trump Tekan Ukraina Akhiri Perang dengan Rusia, Diberi Deadline 27 November!
Presiden AS Donald Trump (Foto: Foxnews)
A
A
A

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Ukraina agar menerima rencana yang diusulkan pemerintahannya untuk mengakhiri perang dengan Rusia melalui penyerahan wilayah. Trump bahkan mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "harus menyukainya."

"Dia harus menyukainya, dan jika dia tidak menyukainya, maka, Anda tahu, mereka harus terus berperang saja," ujar Trump ketika ditanya mengenai tanggapan yang kurang antusias dari Zelensky terhadap rencana damai tersebut, melansir newarab, Sabtu (22/11/2025).

"Pada titik tertentu, dia harus menerima sesuatu," tambah Trump saat pertemuan di Oval Office dengan Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani.

Pada hari yang sama, Presiden Zelensky menyatakan penolakan terhadap rencana AS. Zelensky menegaskan tidak akan "mengkhianati" negaranya demi dokumen 28 poin tersebut, yang di Kyiv dianggap sangat menguntungkan bagi Kremlin.

Trump pun dilaporkan mulai frustrasi karena belum berhasil mengakhiri perang yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Ia kini berupaya melakukan percepatan.

Deadline Hari Thanksgiving: 27 November

Sebelumnya pada Jumat 21 November 2025, Trump menetapkan tenggat waktu hingga 27 November—yang bertepatan dengan Hari Thanksgiving Amerika—bagi Ukraina untuk menerima rencana pemerintahannya.

"Saya punya banyak tenggat waktu, tetapi jika segala sesuatunya berjalan lancar, Anda cenderung memperpanjang tenggat waktu. Namun hari Kamis, kami pikir, adalah waktu yang tepat," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Radio.

Menurut draf rencana yang diperoleh kantor berita AFP, di bawah rencana tersebut, Ukraina akan:

•    Menyerahkan sebagian besar wilayah timur kepada Rusia.
•    Mengurangi ukuran angkatan bersenjatanya secara drastis.
•    Berjanji untuk tidak pernah bergabung dengan NATO.
•    Tidak akan mendapatkan pasukan penjaga perdamaian Barat yang selama ini mereka minta, meskipun jet tempur Eropa akan ditempatkan di Polandia.

Trump berargumen bahwa jika pertempuran terus berlanjut, Ukraina pada akhirnya akan tetap kehilangan wilayah yang harus mereka serahkan kepada Rusia berdasarkan rencana perdamaiannya.

"Katakanlah apa pun yang Anda mau, mereka sangat berani," katanya tentang pasukan Ukraina yang melawan Rusia.

Ketika ditanya tentang kemungkinan Rusia menyerang negara-negara Eropa lain setelah invasi 2022, pemimpin Republik itu menjawab bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "tidak mencari lebih banyak perang." 

Trump juga menambahkan bahwa Putin "menerima hukuman" karena konflik yang telah berlangsung hampir empat tahun ini, padahal, perang tersebut seharusnya hanya perang satu hari.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement