Junta Myanmar telah menyerukan pemilihan umum pada 28 Desember, mengklaimnya sebagai jalan menuju stabilitas politik. Namun, para kritikus mengatakan pemilihan tersebut tidak akan bebas dan adil, melainkan hanya memberikan legitimasi palsu kepada junta.
Dalam beberapa minggu terakhir, junta menangkap warga sipil yang dituduh mengganggu pemungutan suara, termasuk seorang pria yang menurut pihak berwenang mengirimkan pesan anti-pemilu di Facebook.
Junta juga mengatakan pada Senin (8/12/2025) bahwa mereka sedang mencari 10 aktivis yang terlibat dalam protes anti-pemilu.
Kelompok etnis dan oposisi lainnya berjanji akan memboikot pemilu.
Setidaknya satu kandidat pemilu di Wilayah Magway, Myanmar tengah, ditahan oleh kelompok anti-junta, menurut laporan Associated Press.
(Rahman Asmardika)