Menurut para pejabat, sang ayah bepergian dengan paspor India, sementara sang putra menggunakan paspor Australia.
Jaringan yang terkait dengan ISIS diketahui beroperasi di Filipina dan memiliki pengaruh di bagian selatan negara itu. Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh mereka berkurang menjadi sel-sel yang beroperasi di Pulau Mindanao selatan, jauh dari skala pengaruh yang mereka miliki selama pengepungan Marawi pada 2017.
“Indikasi awal menunjukkan serangan teroris yang terinspirasi oleh ISIS, yang diduga dilakukan oleh seorang ayah dan anak,” kata Komisaris Polisi Federal Australia Krissy Barrett dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters.
“Ini adalah tindakan yang diduga dilakukan oleh mereka yang telah bersekutu dengan organisasi teroris, bukan agama.”
Polisi juga mengatakan kendaraan yang terdaftar atas nama pria yang lebih muda berisi alat peledak rakitan dan dua bendera buatan sendiri yang terkait dengan ISIS.