Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ayah-Anak Pelaku Penembakan Bondi Terinspirasi ISIS, Sempat ke Filipina Sebelum Beraksi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 16 Desember 2025 |16:37 WIB
Ayah-Anak Pelaku Penembakan Bondi Terinspirasi ISIS, Sempat ke Filipina Sebelum Beraksi
Sajid dan Naveed Akram, ayah dan anak pelaku penembakan di Pantai Bondi, Australia. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan dalam acara Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, telah melakukan perjalanan ke Filipina sebelum serangan yang menewaskan 15 orang, kata polisi pada Selasa (16/12/2025). Kedua pelaku tampaknya terinspirasi oleh ideologi yang dianut kelompok Negara Islam atau ISIS.

Serangan pada Minggu (14/12/2025) itu merupakan penembakan massal terburuk di Australia dalam hampir 30 tahun, dan sedang diselidiki sebagai tindakan terorisme yang menargetkan komunitas Yahudi.

Jumlah korban tewas mencapai 16 orang, termasuk salah satu terduga pelaku penembakan yang diidentifikasi polisi sebagai Sajid Akram, 50 tahun, yang ditembak oleh polisi. Putra Sajid yang berusia 24 tahun dan diduga sebagai kaki tangannya, diidentifikasi media lokal sebagai Naveed Akram, berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah juga ditembak.

Polisi Australia mengatakan pada Selasa bahwa kedua pria tersebut telah melakukan perjalanan ke Filipina bulan lalu dan tujuan perjalanan itu sedang diselidiki. Pejabat imigrasi Filipina menyebut kedua pria tersebut melakukan perjalanan ke Manila dan kemudian ke Davao pada 1 November, lalu berangkat pada 28 November, hanya beberapa minggu sebelum penembakan di Bondi.

 

Menurut para pejabat, sang ayah bepergian dengan paspor India, sementara sang putra menggunakan paspor Australia.

Jaringan yang terkait dengan ISIS diketahui beroperasi di Filipina dan memiliki pengaruh di bagian selatan negara itu. Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh mereka berkurang menjadi sel-sel yang beroperasi di Pulau Mindanao selatan, jauh dari skala pengaruh yang mereka miliki selama pengepungan Marawi pada 2017.

“Indikasi awal menunjukkan serangan teroris yang terinspirasi oleh ISIS, yang diduga dilakukan oleh seorang ayah dan anak,” kata Komisaris Polisi Federal Australia Krissy Barrett dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters.

“Ini adalah tindakan yang diduga dilakukan oleh mereka yang telah bersekutu dengan organisasi teroris, bukan agama.”

Polisi juga mengatakan kendaraan yang terdaftar atas nama pria yang lebih muda berisi alat peledak rakitan dan dua bendera buatan sendiri yang terkait dengan ISIS.

 

Ayah dan anak itu diduga menembaki ratusan orang di festival tersebut selama aksi pembunuhan yang berlangsung sekitar 10 menit di salah satu destinasi wisata terpopuler di Australia, memaksa orang-orang melarikan diri dan mencari perlindungan sebelum keduanya ditembak oleh polisi.

Video yang beredar menunjukkan pelaku penembakan muda tersebut berdakwah tentang Islam di luar stasiun kereta api di pinggiran Sydney. Pihak berwenang masih berupaya mengumpulkan informasi tentang bagaimana ia sampai menempuh jalan kekerasan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement