Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk "kejahatan teroris" tersebut, menulis dalam sebuah pernyataan di X bahwa "tindakan pengecut ini merupakan serangan terang-terangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan moral" yang dirancang untuk "merusak keamanan dan stabilitas" negara tersebut, demikian diwartakan BBC.
Saraya Ansar al-Sunnah, sebuah kelompok ekstremis Sunni, mengatakan bahwa mereka melakukan serangan tersebut bekerja sama dengan kelompok lain yang tidak dikenal, menggunakan bahan peledak yang ditanam di lokasi tersebut.
Kelompok tersebut menjadi terkenal pada Juni Ketika mereka mengklaim berada di balik pemboman gereja yang mematikan di Damaskus. Namun, asal-usul dan afiliasinya yang tidak jelas menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan dan keaslian Saraya Ansar al-Sunnah.
Beberapa pengamat berspekulasi bahwa kelompok tersebut mungkin merupakan kedok untuk kelompok Negara Islam (ISIS) mengingat kesamaan dalam pesan dan jenis target mereka.