Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Trump: AS dan Ukraina Makin Dekat Sepakati Perjanjian Damai

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 29 Desember 2025 |12:15 WIB
Trump: AS dan Ukraina Makin Dekat Sepakati Perjanjian Damai
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto: X)
A
A
A

PALM BEACH – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Minggu (28/12/2025) bahwa ia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy “semakin dekat, mungkin sangat dekat” dengan kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Meski begitu, Trump mengakui bahwa nasib wilayah Donbas yang disengketakan tetap menjadi isu penting yang belum terselesaikan.

Kedua pemimpin berbicara dalam konferensi pers bersama setelah bertemu di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida pada Minggu sore. Mereka melaporkan kemajuan pada dua isu paling kontroversial dalam perundingan perdamaian: jaminan keamanan untuk Ukraina dan pembagian wilayah Donbas di Ukraina timur yang ingin direbut Rusia.

Baik Trump maupun Zelensky hanya memberikan sedikit detail dan tidak menetapkan tenggat waktu untuk menyelesaikan kesepakatan perdamaian, meskipun Trump mengatakan akan jelas “dalam beberapa minggu” apakah negosiasi untuk mengakhiri perang akan berhasil. Ia menambahkan bahwa beberapa “masalah pelik” seputar wilayah harus diselesaikan.

Zelenskiy mengatakan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Ukraina telah tercapai. Trump sedikit lebih berhati-hati, menyebut bahwa mereka telah mencapai 95% dari kesepakatan tersebut, dan bahwa ia mengharapkan negara-negara Eropa untuk “mengambil alih sebagian besar” upaya itu dengan dukungan AS.

 

Presiden Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa ia berharap dapat melunakkan usulan AS agar pasukannya menarik diri sepenuhnya dari Donbas, sebuah tuntutan Rusia yang berarti menyerahkan sebagian wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina. Sementara Moskow bersikeras mendapatkan seluruh Donbas, Kyiv menginginkan peta tersebut dibekukan pada garis pertempuran saat ini.

Baik Trump maupun Zelenskiy mengatakan pada Minggu bahwa masa depan Donbas belum diputuskan, meskipun presiden AS menyebut diskusi “berjalan ke arah yang benar.” Amerika Serikat, yang berupaya mencapai kompromi, telah mengusulkan zona ekonomi bebas jika Ukraina meninggalkan wilayah tersebut, meski masih belum jelas bagaimana zona itu akan berfungsi dalam praktiknya.

“Masalah ini belum terselesaikan, tetapi semakin mendekat. Ini masalah yang sangat sulit,” kata Trump, sebagaimana dilansir Reuters.

Zelenskiy menegaskan bahwa setiap perjanjian perdamaian harus disetujui oleh parlemen Ukraina atau melalui referendum. Trump mengatakan ia bersedia berbicara dengan parlemen jika itu akan mengamankan kesepakatan tersebut.

 

Para negosiator AS juga mengusulkan kendali bersama atas pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Perbaikan jalur listrik telah dimulai di sana setelah gencatan senjata lokal yang ditengahi Badan Energi Atom Internasional, kata badan tersebut pada Minggu.

Trump menyebut bahwa para negosiator telah membuat kemajuan dalam memutuskan nasib pembangkit tersebut, yang dapat “mulai beroperasi hampir segera.”

Rusia menguasai seluruh Krimea, yang dianeksasi pada 2014, dan sejak invasi ke Ukraina hampir empat tahun lalu telah menguasai sekitar 12% wilayahnya, termasuk sekitar 90% wilayah Donbas, 75% wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, serta sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, Mykolaiv, dan Dnipropetrovsk, menurut perkiraan Rusia.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement