“Pemimpin favorit kita telah tiada. Beliau meninggalkan kita pukul 6 pagi tadi,” demikian pengumuman Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pimpinan Zia di Facebook pada Selasa (30/12/2025).
Kerumunan orang berkumpul di luar Rumah Sakit Evercare di Dhaka tempat Zia dirawat setelah berita kematiannya tersebar. Foto-foto menunjukkan petugas polisi berusaha mencegah mereka memasuki area rumah sakit.
Zia pertama kali menarik perhatian publik sebagai istri mantan presiden Bangladesh, Ziaur Rahman, yang dipandang sebagai sosok pendiam di samping suaminya. Setelah pembunuhan suaminya dalam kudeta militer 1981, Zia terjun ke politik dan kemudian memimpin BNP.
Dikenal sebagai “pemimpin yang tidak berkompromi” setelah menolak berpartisipasi dalam pemilihan kontroversial di bawah penguasa militer Jenderal Hussain Muhammad Ershad pada 1980-an, Zia berhasil menembus lanskap politik yang didominasi laki-laki dan berubah menjadi salah satu pemimpin politik Bangladesh yang paling tangguh.