TULUNGAGUNG - Cemburu memang membawa buta pikiran dan hati. Akibat api cemburu, satu keluarga di Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, nekat bunuh diri bersama dengan cara minum racun tikus. Akibatnya, satu orang balita tewas dan dua orang sekarat.
Keluarga yang membabi buta ini adalah pasangan suami-istri (pasutri) Moh Yon (28) dan Ny Ita Nurohmah (26) serta anaknya Bima Nurohman yang masih berusia 2 tahun. Bima meninggal dunia setelah beberapa menit berada di ruang IRD RSUD dr Iskak Tulungagung.
Bocah bernasib malang ini belum sempat mendapat penangangan medis. Kondisinya lebih parah dibanding kedua orangtuanya. Sedangkan kedua orangtuanya kini dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Rencananya pihak rumah sakit akan merujuk keduanya ke RSU dr Soetomo Surabaya. Pasaknya, hanya Dr Soetomo yang memiliki obat penawar racunya.
Peristiwa bunuh diri ini terjadi Kamis (22/11/2007), sekira pukul 13.30 WIB di dalam kamar rumah korban yang mereka tempati. Ditemui saat masih diruang IRD, Moh Yon masih dalam keadaan setengah sadar. Wajahnya pucat kebiru-biruan dan mulutnya terus mengeluarkan ludah cair. Tatapanya kosong menerawang jauh. Aroma dalam ruangan itu menyengat. Bau itu diduga cairan racun arsenik (racun tikus) yang masih tersisa bercampur air liur korban yang terus mengalir. Â
Ketika mencoba menyapa dan menanyakan nama dan rumahnya, Moh Yok masih bisa menjawab dengan kalimat terputus-putus. Lelaki yang memiliki pekerjaan buruh bangunan di Malang ini mengakui telah meminumkan racun pembunuh hewan pengerat itu kedalam mulut anaknya (Bima).
"Saya kasih satu sendok, "tuturnya singkat dengan kalimat terputus.
Sayangnya, ketika ditanya lebih jauh apa yang membuat dirinya berbuat nekat seperti itu, Moh Yon kembali terdiam. Namun sorot matanya tetap jauh tak berkedip. Hanya air liurnya saja yang terus ia semprotkan keluar dari mulut. Sementara di sebelahnya Ny Ita Nurohmah istrinya dalam keadaan serupa. Â
Bahkan kondisi Ny Ita dimungkinkan lebih buruk karena sudah tidak bisa lagi diajak komunikasi. Pihak rumah sakit kemudian membawa kedua pasutri itu ke ruang ICU. Sedangkan jenazah Bima Nurohman (2) masih berada di kamar jenazah RSUD dr Iskak Tulungagung.
Menurut keterangan Yuyun (30) bibi dari kedua korban, diduga kuat aksi nekad pasutri itu bermotifkan cemburu. Sebab sebelum peristiwa maut ini terjadi kedua pasutri sempat terlibat dalam cek-cok hebat yang melibatkan orang ketiga. Yakni suami Aisiyah (28) atau kakak ipar korban Ny ita yang bernama Sunarto alias Batak. Bahkan dalam pertengkaran itu korban Moh Yon sampai baku hantam dengan Sunarto batak.
"Gara-garanya yang jelas cemburu mas. Yon ini cemburu dengan istrinya karena kabarnya didekati Narto kakak iparnya sendiri. Tiga hari sebelumnya Yon dan Narto itu sempat berkelahi dirumah Yon, "terangnya.
Seperti diketahui tempat tinggal Moh Yon dan Ny Ita berada bersebelahan dengan Narto dan Ny Aisiyah (istrinya). Dengan jarak yang dekat itu kedua saudara itu memang kerap bertemu. Kedua korban masih hidup bersama orang tua, Karlan dan Ny Sutinah (orang tua Ny Ita). Ny Ita merupakan anak kedua dari tiga saudara.
Yuyun melanjutkan, yang mengethaui pertama kali aksi bunuh diri pasutri ini adalah Rahmat , adik Ny Ita. Rahmat yang baru pulang dari sawah hendak masuk rumah mendengar suara orang muntah -muntah yang berasal dari kamar korban. Karena penasaran Rahmat kemudian mendekat dan memanggil-manggil nama. Karena tidak dijawab Rahmat lantas mencoba membuka pintu kamar yang ternyata terkunci.
"Rahamad yang mendobrak pintu kamar Yon dan Ita, "ujarnya.
Saat pintu terbuka lebar ia melihat kakak kandung, ipar dan keponakanya (Bima) sudah dalam keadaan tergeletak diatas tempat tidur . Diduga sebelum menenggak racun tikus secara bersama, pasutri itu lebih dulu meminumkan kedalam mulut anak semaya wayangnya. Sebab kondisinya paling parah dan akhirnya meninggal dunia. Bunuh diri itu diduga sebagai pembuktian cinta pasutri ini.
Sambil menangis ketakutan Rahmat memanggil kedua orang tuanya (Karlan dan Ny Sutinah) yang saat itu masih berada di sawah untuk mencari rumput. Sontak peristiwa ini kemudian diketahui warga dan membawanya ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Di dalam mobil kondisi semua korban sudah dalam keadaaan setengah sadar. Namun korban Bima sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. "Mungkin karena masih balita. Bima akhirnya meninggal dunia setelah sampai di rumah sakit, "ujarnya.
(Fetra Hariandja)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari