Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Meski Aman, PKS & Golkar Sebaiknya Tetap Waspada

Amirul Hasan , Jurnalis-Minggu, 07 Februari 2010 |11:22 WIB
Meski Aman, PKS & Golkar Sebaiknya Tetap Waspada
Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - Meski ancaman reshuffle yang dilontarkan Partai Demokrat masih sebatas gertak sambal, ada baiknya Partai Golkar dan PKS berhati-hati. Jika salah satunya tidak bermain cantik, bisa jadi akan ditendang dari barisan koalisi dengan Partai Demokrat.

"Partai Demokrat sebenarnya bisa mengamankan PKB, PAN dan PPP. Partai Demokrat hanya butuh satu tambahan lagi dukungan di Pansus, PKS atau Golkar. Kalau PKS dan Golkar bisa solid tetap berseberangan, suara Demokrat akan kalah di Pansus dan PDIP bisa memanfaatkannya. Tetapi jika ternyata Golkar ternyata berbalik ke Demokrat, posisi empat menteri PKS akan terancam," papar Pengamat Politik, Burhanuddin Muhtadi saat berbincang dengan okezone, Minggu (7/2/2010).

PKS akan dinilai sebagai mitra koalisi yang susah diatur dan tidak tahu diri. Begitu sebaliknya, Partai Golkar akan mengalami hal serupa jika ternyata PKS berbalik dan kembali akur dengan Demokrat. "Karena Demokrat hanya butuh satu tambahan (dukungan), Golkar atau PKS," tegas Burhan.

Burhan menjelaskan, dalam politik itu berlaku siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana cara mendapatkannya. Untuk kasus Bank Century misalnya, banyak yang mengharapkan 'durian runtuh' ketika Sri Mulyani dan Boediono benar-benar lengser ke prabon. "Belum lagi posisi tawar juga akan naik, bukan hanya kekuasaan politik tapi juga distribusi kekuasaan ekonomi. Pembangkang juga biasanya memiliki kompensasi yang lebih besar daripada para loyalis," kata Burhan.

Dia mencontohkan, ketika pemilihan presiden dan wakil presiden, PKS baru menyampaikan dukungannya pada menit-menit akhir. Akan tetapi PKS justru mendapatkan jatah menteri lebih banyak dibanding PKB, PPP, dan PAN yang sudah mendukung sejak awal.

"Jadi, boleh saja PKS dan Golkar menaikkan posisi tawar mereka dengan sedikit bandel dalam penanganan kasus Bank Century ini, tapi tetap berhati-hati," tutup peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.(bul)

(Hariyanto Kurniawan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement