Gayus: Denny yang Politisasi Kasus
JAKARTA - Terpidana kasus mafia pajak Gayus Tambunan mengungkapkan kekecewaannya terhadap Satgas Pemerantasan Mafia Hukum, terutama Denny Indrayana. Salah satunya Denny dituding menjadikan kasus Gayus sebagai alat politik.
Seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Rabu (19/1/2011), Gayus mengaku tiga kali bertemu dengan Denny pada 18, 22, dan 24 maret tahun lalu.
Saat pertemuan di Singapura, Gayus juga mengaku diberitahu oleh Denny bahwa mafia pajak itu terkait dengan Direktur Pajak atau mafia hukum yang melibatkan Cirus Sinaga yang sedang membongkar kasus Antasari.
“Termasuk pertemuan dengan ical untuk mengamankan aset, dengan cara meng-upload paspor di twiternya sehingga orang teralihkan perhatiannya kepada mafia pajak atau Cirus Sinaga,” jelasnya.
Saat pertemuan di Singapura pula, lanjut Gayus, Denny berjanji apabila Gayus berhasil mengingkap mafia hukum maka dirinya akan dibantu sebagai whistle blower karena Denny cukup dekat dengan media.
“Sehingga hukuman saya bisa diringankan. Kenyataannya justru Denny memojokan saya terus menerus dan menjadikan kasus saya sebagai alat politik. Khususnya tiga perusahaan grup Bakrie yang ingin diungkap,” katanya.
Denny juga, kata Gayus, yang menjanjikannya akan aman dan nyaman selama proses hukum Gayus berlangsung.
"Jika saya mau balik ke indonesia dan kooperatif, Denny yang menyarankan saya memakai pengacara Adnan Buyung Nasution dan mengantar istri dan mertua saya ke Bang Buyung. Namun justru Denny yang memperkeruh suasana bukannya membongkar mafia pajak yang kemungkinan melibatkan Direktur Pajak atau membongkar peran Cirus Sinaga yang kemungkinan membongkar kasus Antasari Azhar," tutupnya.
(Dede Suryana)
