JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengatakan, kepolisian akan menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) terkait kasus penusukan serta pengeroyokan Raafi Aga Winasya Benjamin di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan.
"Dalam waktu dekat Pihak Polres Jakarta Selatan, Polda Metro dan Mabes Polri akan berkoordinasi tentang pemanfaatan lie detector," ucapnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (30/11/2011)
Baharuddin menjelaskan, kepolisian memakai lie detector kepada tiga tersangka yang sudah diamankan yakni M, F, dan H. Dalam kesempatan tersebut, Baharuddin juga kembali menghimbau kepada seluruh pengelola tempat hiburan, jangan gegabah mengubah Tempat Kejadian Perkara sebelum anggota kepolisian hadir.
Raafi tewas setelah tertusuk di perutnya saat menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya di Shy Rooftop, Kemang, Jaksel, pada Sabtu 5 November lalu. Sebelum ditusuk, Raafi sempat terlibat keributan dengan para pelaku.
Raafi Cs disebutkan oleh kepolisian, terlibat pertengkaran dengan kelompok Mike Cs. Kabar yang beredar kelompok Mike Cs ini dikait-kaitkan dengan ormas kepemudaan 234 SC. Namun pihak 234 SC sudah tegas membantah terlibat kasus itu.
Ternyata, dalam peristiwa itu bukan hanya Raafi yang terluka. Teman Raafi, G yang juga siswa SMA Pangudi Luhur turut terluka akibat terkena pisau pelaku. Saat ini pihak kepolisian telah menetapkan 3 orang tersangka yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Raafi. Mereka adalah berinisial M, F, dan H.
(Insaf Albert Tarigan)