JAKARTA - Penyerangan Pondok Pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali membuktikan kegagalan kepolisian mengantisipasi tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat.
"Kalau Intelijen Polri dapat melakukan deteksi dini dan melakukan langkah persuasif terhadap potensi konflik masyarakat di sana, saya yakin aksi anarkis pembakaran pesantren di Sampang tidak terjadi," kata Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah kepada okezone, Sabtu (31/12/2011).
Anggota Komisi Hukum DPR ini menyebut kepemimpinan Kapolri Timur Pradopo mengalami penurunan dari sisi kualitas profesionalisme dan kepekaan sosial untuk mencermati dinamika yang terjadi di masyarakat.
"Jika kondisi Polri terus seperti ini saya khawatir Negara akan kehilangan perannya untuk hadir menengarai setiap potensi konflik yang terus bermunculan di tengah masyarakat kita dengan berbagai macam latar belakang penyebabnya," sambungnya.
Bila kualitas kepemimpinan Timur terus menurun, Basarah berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera melakukan evaluasi di internal Polri. "Presiden sudah seyogyanya segera mengganti Kapolri Timur Pradopo dengabn jenderal polisi lain yang kriterianya memenuhi tantangan zaman yang ada saat ini," pungkasnya.
Polisi hingga saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus pembakaran pondok pesantren milik warga Syiah itu. Namun polisi mengaku memiliki rekaman video yang berisikan gambar pelaku penyerangan.
(Ferdinan)