Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indonesia Hadapi 5 Masalah Besar

Misbahol Munir , Jurnalis-Selasa, 31 Januari 2012 |15:29 WIB
Indonesia Hadapi 5 Masalah Besar
Mahfudz Siddiq (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Komisi Bidang Pertahanan DPR berhasil mengidentifikasi sejumlah persaoalan keamanan dalam negeri yang bersifat serius dan krusial yang terjadi belakangan ini.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq usai rapat dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Kondisi saat ini, kata Mahfudz, memerlukan penangan yang mendesak dan serius. Ada lima persoalaan serius yang menyangkut keamanan dalam negeri yang terjadi belakangan ini.

Pertama, semakin meluasnya gejala amuk masa. Dari sisi geografis dan eskalasinya gejala itu semakin meningkat dari sisi mobilisasi massanya.

"Nah, ini penyebabnya dan faktor penyebabnya beragam. Nah yang terakhir mengemuka adalah isi-isu pertanahan," katanya.

Kedua, fenomena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara, baik di eksekutif, legislatif dan yudikatif.

“Dan ini ditandai dengan aksi-aksi masyarakat, bukan saja persepsi negatif, bahkan aksi anarkis masyarakat terhadap lembaga-lembaga negera itu sendiri tidak percaya terhadap lembaga peradilan, kantor polisi dibakar, kantor Pemda dibakar, DPR didemo oleh sekelompok masyarakat hingga mendirikan tenda dan bertahan di situ hingga sebulan lebih,” jelasnya.

Suhu politik yang memanas karena semakin dekat dengan Pemilu 2014 juga turut menjadi persoalan bangsa. Problem keempat, munculnya budaya kekerasan yang makin marak dan menyebar luas melalui media baik konvensional maupun media sosial.

“Ini diyakini mempengaruhi sikap perilaku masyarakat yang akhirnya juga permisif terhadap tindakan -tindakan kekerasan,” imbuhnya.

Problem efektifitas pemerintahan menjadi problem kelima karena seringkali pemerintah baik pusat dan daerah lamban menangani persoalan. Kasus kerusuhan di Bima, Nusa Tenggara Barat, menjadi contoh nyata soal ketidakefektifan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi I akan secara khusus meminta BIN untuk mencegah terjadinya kerusuhan massa. Namun, rapat terpaksa ditunda karena Kepala BIN mendadak dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

(Insaf Albert Tarigan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement