JAKARTA - Aksi penyerangan terhadap warga Syiah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu sangat disayangkan. Nilai toleransi beragama yang tinggi di Indonesia seakan luntur begitu saja pascaperistiwa yang menelan dua korban jiwa itu.
Demikian disampaikan Koordinator Aliansi Solidaritas kasus Sampang, Hertasning Ichlas.
Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan keadilan bagi korban kerusuhan Sampang seperti merehabilitasi tempat tinggal mereka yang sudah terbakar dan memberikan rasa aman sepenuhnya.
"Bukan malah merelokasi tempat tinggal para korban secara permanen, melainkan harus memberikan perlindungan terhadap mereka untuk kembali ke tempat tinggal mereka dengan aman," kata Hertasning kepada Okezone, Kamis (30/8/2012) malam.
DPR lanjut dia, sebagai perwakilan rakyat di Senayan yang dapat membuat undang-undang diminta menjamin dan melindungi kaum Syiah yang menjadi kaum minoritas. "Caranya ialah dengan membuat suatu kebijakan yang memiliki payung hukum. Sehingga aparat bisa ikut melindungi dan berlaku netral," tandasnya.
Seperti diketahui, belakangan beredar informasi, jika pimpinan kelompok Syiah minoritas Tajul Muluk disebut-sebut menikahi mantan istri adik Rois, yang merupakan tokoh Sunni. Namun belum jelas apa penyebab konflik keduanya sehingga menjelar ke isu agama.
(Rizka Diputra)