Puluhan Orang Demo di DPR Tolak RUU Kamnas
JAKARTA - Puluhan orang dari Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Dengan menggelar aksi teatrikal, mereka menolak disahkannya RUU Keamanan Nasional (Kamnas).
Aksi teatrikal yang dilakoni sembilan orang peserta unjuk rasa menggambarkan militer yang menginjak-injak rakyat sipil.
Juru Bicara Aksi, Saiful Munir menilai, masih banyak ketentuan-ketentuan dalam pasal RUU Kamnas yang pro terhadap investasi asing, dan bertentanggan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi.
"Misi pasal 20 poin 3 RUU Kamnas cenderung mengamankan seluruh pembangunan nasional dari ancaman, hambatan, dan gangguan. Sementara, dilain pihak, arah pembangunan kita yang terangkum dalam Master Plan Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan mengeruk sumber daya dan energy di negeri ini," kata dia kepada wartawan didepan Gedung DPR, Rabu (3/10/2012).
Pasal 17 dan 54 RUU Kamnas, kata Saiful, akan berpotensi pada kembalinya militer dalam mencampuri sosial kemasyarakatan.
"Kegiatan-kegiatan kritis masyarakat sipil seperti aktivis, petani, akan diperketat dan akan mengalami penculikan," tuturnya.
Kata Saiful, masih teringat ketika masa Orde Baru masih berjaya dan militer masuk ke rakyat sipil mulai dari pusat hingga daerah terpencil. Hal itu dinilai bertentangan dengan semangat demokrasi di Indonesia.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan, "Kami menolak RUU-KAMNAS, RUU KAMNAS = RUU PKB Gaya Baru = Kontra Demokrasi Pro Infestor Asing" dan "Jangan biarkan militer kembali ke Ranah Sipil".
(Tri Kurniawan)
