JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari mengaku kaget saat mendengar berita bahwa anggota DPR yang juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pascaditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging sapi.
"Jujur saya terkejut. Saya tahu betul siapa Beliau, seorang yang sangat religius, alim, dan khusyuk sekali. Sungguh saya hampir-hampir tidak percaya Beliau menjadi tersangka kasus suap," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2013).
Sebagai seorang manusia, kata Hajriyanto, siapapun bisa saja terjebak dalam praktik suap ataupun korupsi. Namun dia enggan untuk menanggapi secara berlebihan kasus tersebut. Pasalnya, saat ini penegak hukum tengah melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Pak Luthfi Hasan Ishaaq adalah juga manusia, manusia biasa seperti kita. Maka bisa saja Beliau salah dan tergoda, tetapi bisa saja Beliau terpeleset atau terjebak. Sekali lagi, kalau melihat kealiman Beliau, saya lebih memilih menunggu proses hukum berjalan. Itu jauh lebih correct daripada ikut-ikutan menghakimi Beliau," sambungnya.
KPK menetapkan Lutfi sebagai tersangka suap Rp1 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kasus pengurusan daging sapi impor. Luthfi diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11. Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1.
Praktik suap itu terjadi di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat. Ketika suap terjadi, Luthfi Hasan Ishaaq tidak berada di tempat. Namun, KPK berhasil membekuk pengusaha berinisial A dari PT Indoguna Utama, pria berinisial S yang diduga sebagai sopir A, serta wanita berinisial M.
Dari penangkapan itu, KPK mengamankan sejumlah uang yang nilainya ditaksir mencapai Rp1 miliar. Uang pecahan Rp100.000 itu disimpan dalam dua kantong plastik berwarna putih dan hitam.
Berdasarkan penelusuran, PT Indoguna Utama bergerak dalam bidang impor makanan terutama daging. Perusahaan itu memiliki cabang di Singapura, Dubai, Hong Kong dan Macau. Selama lebih dari tiga dekade, perusahaan ini telah mensuplai kebutuhan daging-daging untuk hotel, restoran dan supermarket ternama di Indonesia dan negara-negara lainnya.
(Muhammad Saifullah )