JAKARTA - Kebijakan pemerintah pusat seakan kurang peduli dengan pembangunan di Maluku. Apalagi sejak kerusuhan etnis dan SARA pada awal reformasi, banyak gedung dan fasilitas pendidikan yang hancur dibakar.
Sampai kini, pendidikan di Maluku jauh dari maju, padahal potensi alam, laut, dan SDM sangat luar biasa. “Kita dimiskinkan secara struktural dan sampai kini, seperti anak tiri.” kata Wakil Rektor Universitas Pattimura Ambon, Nus Saptenno, Selasa (27/1/2015).
Sedangkan, Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Engelina Pattiasina, mengatakan perubahan bagi kemajuan dan kesejahteraan Maluku, memang harus dilakukan oleh orang Maluku sendiri.
“Orang lain banyak tak peduli, pemerintah juga kurang peduli. Makanya, mari kita bangun bersama, kita kaya dan kita mampu,” ujar Engelina.