WASHINGTON – Sebuah artikel mengenai dugaan rekayasa yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang ditulis jurnalis Seymour Hersh mendapatkan bantahan dari banyak pihak. Sebelumnya Hersh, seorang jurnalis kawakan menulis artikel mengenai tewasnya Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden yang menurutnya penuh rekayasa.
Dalam artikelnya, Hersh menyatakan Osama yang tewas ditembak dalam sebuah operasi militer AS di Abbottabad, Pakistan, sebenarnya telah tertangkap oleh pihak intelijen Pakistan pada 2006. Bin Laden, tulisnya saat itu digunakan oleh militer Pakistan untuk mempengaruhi Al Qaeda dan Taliban.
Dia kemudian menyatakan setelah AS mengetahui hal ini. Militer Pakistan pun setuju untuk merekayasa penyerangan terhadap bin Laden untuk tetap berada dalam sisi baik AS sekaligus menghilangkan potensi kerusuhan yang mungkin terjadi jika mereka menyerahkan bin Laden, yang merupakan sosok populer di Pakistan, kepada AS.
Tuduhan ini dibantah oleh juru bicara dari Gedung Putih, Josh Earnest. Dia menyatakan artikel itu penuh dengan hal-hal yang tidak akurat dan salah, dengan menggaris bawahi fakta bahwa serangan di Abbottabad adalah tindakan sepihak dari militer AS tanpa bantuan pihak lainnya.
Reaksi serupa juga disampaikan mantan Wakil Direktur Dinas Intelijen AS (CIA), Michael Morrell, yang menyatakan apa yang ditulis Hersh adalah salah.
“Saya mulai membaca artikel itu tadi malam. Saya membaca sampai sepertiga artikel saja karena setelah itu semua yang saya baca salah. Sumber yang dikatakan Hersh sama sekali tidak tahu apa yang dia bicarakan,” kata Morrell seperti dikuti Sydney Morning Herald, Selasa (12/5/2015).