JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013, Mahfud MD sebenarnya berharap Polri melalui Bareskrim dan Kejaksaan Agung (Kejagung) bisa segalak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, setelah mulai menunjukkan 'taringnya' melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi di sejumlah instansi, Komjen Pol Budi Waseso justru dicopot dari posisi Kabareskrim Mabes Polri.
"Lah itu problemnya, ternyata sesudah mau 'galak' berhadapan dengan masalah ekonomi, persoalan pembangunan ekonomi," tutur Mahfud di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015).
Menurut dia, yang menjadi dilema setelah pencopotan jenderal bintang tiga yang biasa disapa Buwas itu adalah soal pilihan seorang Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin negara, apakah mengedepankan penegakan hukum atau pembangunan ekonomi.
"Nah ini adalah dilema. Disitulah pentingnya perencanaan yang jelas (dari presiden), pilihannya kemana. Apakah kita mau demi pembangunan ekonomi lalu masalah hukum dibiarkan?," ungkap Mahfud.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid itu, sebetulnya menaruh harapan atas kinerja Polri saat ini yang menindak sejumlah dugaan korupsi yang terjadi di sejumlah instansi atau lembaga negara. "Saya berharap banyak sama Polri atas langkah-langkahnya selama ini. Lalu sekarang karena ada persoalan ekonomi jadi begini," tandasnya.
(Muhammad Saifullah )