NEW YORK – Indonesia dan Slovakia sepakat untuk saling dukung dalam pencalonan keanggotaan tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk periode 2019-2020 bagi Indonesia, dan 2028-2029 untuk Slovakia, pada pertemuan bilateral di New York, Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri (Menlu) kedua negara juga membahas peningkatan hubungan antara dua organisasi kawasan dunia, ASEAN dan Uni Eropa (UE).
Dalam pertemuan yang terjadi di sela-sela perhelatan Sidang Majelis Umum PBB ke-71, Senin 19 September 2016, Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan kepada Menlu Slovakia Miroslav Lajcak mengenai pentingnya peningkatan hubungan ASEAN-UE. Upaya untuk itu akan dibahas dalam pertemuan Menlu ASEAN-UE yang dijadwalkan berlangsung di Bangkok bulan depan.
Pembahasan mengenai perkembangan kawasan, terutama UE pasca-Brexit, atau keluarnya Inggris dari keanggotaan blok ekonomi Eropa itu dan perkembangan kawasan Asia Tenggara mendominasi pembicaraan kedua Menlu. Mereka juga memiliki persamaan pandangan mengenai peran komunitas seperti ASEAN dan UE agar tidak tercipta kesenjangan besar antara isu yang dibahas di kawasan dengan kebutuhan rakyat.
Slovakia saat ini menjabat sebagai Presiden Uni Eropa hingga Desember 2016, hal ini diyakini akan berpengaruh positif terhadap upaya meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan, serta kerjasama lainnya yang menguntungkan bagi rakyat kedua negara. Retno dan Lajcak juga membahas berbagai isu perkembangan di kawasan baik di Asia maupun Eropa serta potensi dan implementasi kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Retno melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan perwakilan negara-negara selama Sidang Majelis Umum PBB Ke-71. Selain bertemu dengan Menlu Slovakia, Retno juga telah melakukan pertemuan dengan Menlu Fiji Amena Yauvoli, Menlu Timor Leste Hernani Coelho, Menlu Jepang Fumio Kishida, Menlu Portugal Augusto Santos Silva serta Under Secretary Menlu AS, Anthony Blinken.
(Rahman Asmardika)