JAKARTA – TNI AL menandatangani kontrak senilai Rp2,2 triliun untuk pengadaan barang dan jasa di 2017. Dari angka tersebut, Rp1,6 triliun di antaranya digunakan untuk pengadaan alutsista.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi menegaskan, dalam pengadaan alutsista terdapat beberapa program untuk prajurit matra laut. Program tersebut ada yang dibahas dengan Kementerian Pertahanan dan ada pula yang dibahas di internal AL.
"Pengadaan barang dan jasa, pengadaan alutsista, ada beberapa program. Pertama, alutsista yang anggaran keluar dari Kemenhan untuk kredit ekspor ada di AL itu yang kita lakukan langsung kontraknya," jelas Ade di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017).
Namun, dana tersebut hanya cukup untuk pengadaan kapal kecil, seperti kapal patroli atau kapal Angkatan Laut (KAL). Selain itu, dana ini juga untuk kelengkapan para prajurit.
"Pengadaan kapal-kapal kecil bisa kapal patroli, KAL, kemudian pengadaan alat kelengkapan prajurit. Itu dilaksanakan langsung oleh AL. Total nanti mungkin di Dispenal," imbuh Ade.